PUBLIC RELATION DAN MEDIA AUDIO VISUAL

Rabu, 14 Januari 2015

PUBLIC RELATION DAN MEDIA AUDIO VISUAL

Sebagaimana umumnya kita mengenal Public Relations pada dasarnya adalah suatu seni untuk menciptakan saling pengertian antara kedua belah pihak yang lebih baik sehingga memperbesar kepercayaan terhadap sesuatu organisasi, public relations adalah suatu kegiatan timbal balik antara lembaga dan publiknya, baik intern maupun ekstern. Public Relations merupakan fungsi manajemen yang bertujuan untuk membangun image, dan membina saling pengertian diantara kedua pihak. 

Media audio visual jika dipandang dari kacamata PR adalah sebagai wadah dalam berkomunikasi, menyampaikan pesan berupa suara dan gambar yang dapat memberi fungsi informasi, edukasi dan hiburan sekaligus sebagai sarana menjangkau publik.Dalam menyampaikan pesan atau informasi, seorang PR memerlukan media sebagai sarana penunjang dalam penyampaiannya itu. Media tersebut dapat berupa audio, visual maupun lewat Media Audio Visual seperti yang saya pelajari di semester V ini. Selama proses belajar mengajar berlangsung, banyak hal yang saya dapatkan antara lain adalah seorang PR tidak dituntut mahir dalam pengambilan gambar, teknik memainkan kamera hingga proses edit video namun lebih menitik beratkan pada konsep pesan yang dibuat semenarik mungkin,  dapat diterima oleh publik, dan berisi pesan yang luar biasa. Penugasan dosen pertama kali adalah pembuatan video campaign, kami sekelompok tidak dituntut untuk mengambil gambar dengan sempurna akan tetapi pesan dari video campaign harus dapat memberi dampak bagi publik, mempersuasi, mengajak bahkan menyadarkan publik akan pentingnya info yang disampaikan dalam sebuah video, yang pastinya berdasarkan dari data yang akurat, jelas dan sesuai fakta. Penugasan terakhir dan sekaligus menantang adalah seputar Citizen Journalism, ini merupakan tantangan baru bagi saya, sebab saya harus meliput sebuah berita secara spontan berdasar gejala atau fenomena yang terjadi di sekitar kita. Dengan berbekal kamera HP atau peralatan non profesional saya harus meliput berita yang dianggap penting, trending topic dan layak diangkat sebagai sebuah kesenjangan dan menjadi konsumsi  publik misalnya kasus yang saya angakat adalah Pencemaran Sampah Di sungai. dalam hal ini seorang PR harus berani menemukan titik penyelesaian dalam menangani ketledoran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar dengan membuang sampah pada tempatnya dan bukan membuangnya di sungai yang akan berakibat buruk bagi lingkungan.Penanganan sampah dengan konsep yang jelas, dapat mempengaruhi aspek kehidupan lainya. Persoalan sampah tidak akan berimbas kemana-mana. Salah satu contoh, pada sungai. Bila sampah pada lingkungan dapat teratasi dengan baik, masyarakat tidak akan lagi membuang sampah di sungai. Dengan demikian, sungai akan menjadi bersih, tanpa sampah dan dapat mengalir dengan baik. Namun sebaliknya, bila tidak ada penanganan sampah yang baik, masyarakat akan kembali melakukan kebiasaan buruk untuk membuang sampahnya. Yang sering terjadi, sungai menjadi sasaran pembuangan sampah paling mudah.

Banyak sekali kerugian yang ditimbulkan akibat membuang sampah di sungai, akibatnya tidak hanya dirasakan oleh orang yang membuangnya saja namun harus ditanggung masyarakat umum, hewan-hewan, ikan, pepohonan dan keseimbangan alam menjadi terganggu sehingga planet bumi menjadi tidak layak untuk dihuni. jadi mari mulai dari diri sendiri untuk membudayakan membuang sampah pada tempatnya, semoga dapat kita jaga lingkungan sekitar dan dapat kita saksikan kembali birunya air sungai di kota besar seperti jakarta, semarang, surabaya, aceh, papua dan kota-kota lainya di indonesia dari sabang sampai merauke.

Joeana Agustin/12330071